Senin, 12 Mei 2008

Meet The Parents

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
DI CHICAGO mereka saling jatuh cinta. Setelah merasa cocok dengan pilihannya, Greg Focker (Ben Stiller) memutuskan untuk segera melamar Pam Byrnes (Teri Polo), cewek pujaannya. Tapi, persoalannya, Greg bukanlah tipe pria yang tangkas mengungkapkan isi hatinya. Niat itu tak kesampaian. Saat Greg akan menyampaikan maksudnya, Pam tiba-tiba mendapat kabar bahwa adiknya akan menikah. Kesempatan ini tak disia-siakannya. Pam mengajak Greg pergi ke Long Island sekaligus untuk memperkenalkan Greg kepada kedua orang tuanya.

Adakah kunjungan ini menyenangkannya? Tidak juga. Seperti halnya bagi pria lainnya, peristiwa semacam ini tentu akan terasa menegangkan. Salah omong saja bisa-bisa calon mertua akan memalingkan muka dan bisa saja emoh memberi restu. Tak semua pria siap menghadapi acara semacam itu, termasuk Greg Focker.

Terlebih lagi, sebagai orang tua, Jack Byrnes (Robert De Niro) sangat melindungi anak gadisnya. Untuk menyatakan setuju, ia butuh setumpuk info tentang calon menantunya itu. Dan itu bukan persoalan sulit karena Jack adalah pensiunan CIA yang masih punya mata dan telinga di mana-mana. Byrnes menerima info bahwa Greg tak pernah lulus dari sekolah kedokteran. Otak Jack kemudian dipenuhi dengan sejuta kecurigaan hingga Byrnes merasa perlu mewawancarai Focker lengkap dengan mesin pendeteksi kebohongan.

Karya terbaru garapan sutradara Jay Roach (Austin Power) ini adalah sebuah komedi-roman yang terasa menggelitik dari awal hingga akhir pertunjukan. Film ini merupakan remake dari sebuah film pendek yang digarap Greg Glienna, delapan tahun silam. Kini, dengan skenario yang ditulis John Hamburg dan Jim Herzfeld, film ini mengajak kita masuk pada sebuah dunia yang dipenuhi dengan kepolosan atau keluguan, kelicikan, dan kebohongan. Hasilnya, semua itu bercampur dan bermuara pada humor dalam hidup.

Dengan menggunakan pendekatan gaya komedi situasi televisi, Jay Roach mengetengahkan pertentangan antara dua karakter tokoh sentral. Jack Byrnes adalah pria berumur, bekas intel yang selalu curiga, yang berusaha menghadirkan seorang pria yang terbaik untuk anak gadisnya sesuai dengan seleranya. Apa pun dilakukannya untuk mencapai tujuannya, termasuk memereteli privacy dan meneror calon menantunya itu. Salah satunya dengan mengolok-olok pekerjaan Greg, yang menjadi perawat. Toh, sikap itu terasa berlebihan karena akhirnya dia terlalu mencampuri urusan pribadi anaknya sendiri.

Sebaliknya, Greg adalah tipe pria yang polos, lugu, dan tidak pandai berbasa-basi untuk sekadar menarik hati calon mertuanya, meski sebetulnya, untuk urusan kayak begini, ia menyadari bahwa kepolosan dan kejujurannya itu tak lain bisa menghancurkan citra dirinya di mata calon mertuanya.

Alhasil, Greg pun terbawa arus. Sedikit demi sedikit ia melakukan kebohongan-kebohongan untuk meraup simpati bakal mertuanya. Tapi, dasar semprul, di luar dugaan, upayanya untuk menarik hati calon mertuanya itu malah menjadi bumerang baginya. Beberapa tingkah lakunya malah membuat kerepotan baru dalam rumah itu. Itu dimulai saat dia memecahkan guci milik ibu Jack, lalu menghilangkan kucing kesayangan Jack, meluapkan septic tank, hingga kecelakaan yang menyebabkan kebakaran yang memusnahkan semua persiapan acara perkimpoian calon adik iparnya. Ketololan semacam itu memang menjadi komedi slapstik yang dieksploitasi dalam film ini.

Ini adalah keahlian Ben Stiller, yang jadi spesialis pengundang gelak tawa dengan memanfaatkan kelemahan fisik seperti dalam film sebelumnya: Mystery Men, Flirting with Disaster, dan There's Something about Mary. Sebetulnya Stiller pernah tampil sebagai pemain dan sutradara film Reality Bites bersama Winona Ryder dan Ethan Hawke, yang mengetengahkan kisah anak-anak tahun 1990-an lengkap dengan humor dan gaya hidup mereka yang funky, superfisial, dan sok memberontak tanpa paham keinginannya sendiri. Film ini justru menunjukkan kemampuan Stiller, yang sekadar mengeksploitasi wajah lugunya.

Dalam Meet the Parents, Stiller kembali pada stereotip sosok bulan-bulanan dari lawan mainnya, Robert De Niro, yang kali ini tampil prima. Penampilan si bunglon itu dalam film ini agaknya akan menghapus anggapan bahwa ia tak mampu berakting dalam film komedi. Bagaimanapun, sutradara Roach telah menunjukkan bahwa film Meet the Parents adalah contoh sebuah gaya protektif yang hiperbolik dari para calon mertua dalam menghadapi para calon menantunya.

Meskipun begitu, mengapa aku "hanya" me-rating film ini dengan 3 bintang saja?
Itu disebabkan karena aku pikir film Meet The Parents ini yidak begitu menghibur seperti ketika aku menonton Meet The Fockers
Mungkiin karena di film ini yang kutemukan hanyalah guyonan-guyonan yang berbau seks
Memang di film terdahulunya juga kutemui guyonan-guyonan berbau seks, tapi tidak separah dan sesering di film ini

Tapi coba saja untuk menontonnya, mungkin selera kalian jauh berbeda dengan seleraku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar