Kamis, 17 Desember 2015

Why?

Why do people always questioning others act?

Satisfaction?

Curiousity?

Or

They’re just too tired to questioning their own act?
But one thing for sure
Be aware to the one who’s “just curious"
 and the one who’s “really care”

Kamis, 10 Desember 2015

Joke?

Joke?
Pernahkah kalian ketika sedang asik main game di hape sampai kadang tidak menggubris lawan bicara lalu terceletuk "ah autis nih, main mulu"
Atau saat serius mengerjakan sesuatu sampai terkadang lupa pada lingkungan sekitar.

Saya pernah, beberapa kali
Boleh dibilang saya tipe orang yg kalau sedang suka sama sesuatu biasanya bakal (terlihat) serius melakukan hal itu, sampai puas 😁

Contoh saat ini saya lagi suka sekali main game onet deluxe. Agak telat sih, padahal (katanya) boomingnya dari dulu. Heheh...
Berkat ke-sok-seriusan saya main game ini saya dibilang autis. 
Lalu pernah juga waktu saya ngambil foto pakai hape. Kondisinya adalah yg saya foto itu serangga, sejenis kepik yg ga bisa berhenti bergerak. Jadi saya harus lagi-lagi (sok) serius agar dapat foto yg saya mau.
Dan, lagi-lagi saya dibilang autis.

Well, saya sih waktu itu ga berkomentar apa2. Tapi, saya sedikit risih dengan beberapa orang yg sedikit-sedikit menggunakah kata "autis" sebagai celotehan
Come on, autism is not a joke!

Saya risih, atau mungkin sedikit tersinggung karena saya bukan autis!
Saya risih, atau mungkin sedikit kesal karena autis adalah sebuah penyakit, yang notabene gaada yg mau kena penyakit itu!
Saya risih, atau mungkin sedikit marah karena mereka ga berhak menggunakan kata itu sebagai guyonan.

Saya heran juga sejak kapan kata itu digunakan sebagai bahan guyonan.
Apakah karena penderita autisme yang cenderung untuk susah melakukan banyak hal dan hanya bisa fokus dalam satu hal sehingga kalau ada orang yg fokus main game "dianggap" autis?
Saya rasa itu analogi yg salah. 

Setiap manusia memiliki masalahnya masing-masing. 
Setiap manusia memilik sisi lemahnya sendiri. 
Hanya karena kita tidak mengalaminya bukan berati kita berhak menghakimi dengan menggunakannya sebagai bahan guyonan.

Dunia ini sudah penuh dengan celotehan yg kadang tidak kita sadari kalau menyakiti orang lain. 
Pun dunia ini penuh dengan komentar manusia-manusia yg tak mau memandang sesuatu dari berbagai sudut. 
Alhasil dunia ini jadi penuh dengan komentar dan celoteh yg kadang menyudutkan orang lain. 
Ini pengingat juga sebenarnya untuk saya juga agar selalu bisa menjaga lisan dan perbuatan.
Juga pengingat agar memperhatikan lingkungan sekitar dan tidak terlalu fokus pada smartphone 😊

Well, let's make a world that full of people who respect each other! 😊

Rabu, 09 Desember 2015

People should learn to open their eyes and down their head before point their finger at someone